*Antara yang tersisa* |
Saat air mata terus mengalir tanpa henti, tubuh terus bangkit mencari hakiki. Tiap lembaran-lembaran masa lalu itu aku buka, aku baca satu per satu tanpa jemu, aku singkap tabir biru yang bertukar jadi kelabu. Sesaat mataku terpaku. Sehelai kertas jatuh ke riba saat helaian itu aku buka. Pesanan dalam tulisan jawi itu aku baca dengan penuh debar di dada. Terlerai satu demi satu luka yang meresap dalam jiwa. Wajah yang pada mulanya kelam, kini bertukar menjadi merah. Darah yang sebelum itu bagai tidak mengalir, kini hangat bagai api yang membuak-buak. Ada pesan rupanya yang ditinggalkan.
Dari semangat dua lelaki yang pernah berjuang bermati-matian, dari semangat mereka yang sangat bermakna di dalam hidup aku, yang membuat aku berdiri di sini, segala janji itu terukir sejati, aku pasakkan kembali ke bumi. Rupanya masih ada pesan yang belum terlaksana. Dia dan dia, nadi kita sama, darah yang teralir adalah darah yang sama, hangat yang membara adalah hangat yang sama, dan semangat yang kau alirkan, masih bernafas dengan semangat yang sama. Selagi darah Pahlawan Melayu masih mengalir di dalam tubuhku, selagi itu senapang bisa aku acu, selagi itu keris masih bisa terhunus, selagi itu silat masih bisa kugenggam, selagi itu gelanggang masih bisa kubuka, selagi itu api masih lagi berapi, selagi itu tubuhku belum beku. Dengan teralirnya darah-darah luhur dari tubuhmu, cucundamu akan terus memasak pasak, biar yang melihat tersentak, biar angin-angin tidak bergerak. Yang tertinggal, cuma awan yang berdetak.
My late grandpa, have been called Kiyai Mukiban bin Karmorjo |
My late grandpa, have been called Haji Noordin even his name is Nandiran @ Munandar |
Melentur Hajat Bertemu Hasrat I
Akan aku biarkan
darah merah terus mengalir
seperti aliran sebatang sungai
menuju ke laut tanpa henti
biar mati sekeping hati
namun,
belum mati si anak jati
biar hajat itu kulentur
jangan semangatku gugur
sebelum niat bertemu hasrat.
Tidak jatuh ke bumi
terpasak kukuh tegak berdiri
yang api terpadam dengan api
yang air terhapus bersama air
yang panas jangan bertambah panas
yang sejuk usah menjadi beku
asal jasadku belum biru
asal nadiku belum kelabu
asal kamu belum melutut di kakiku
asal buku belum bertemu ruasmu
selagi itu aku masih lagi aku
akan menuntut janji
membalas pedas rasa
membakar panas gelora
yang terhiris di atas nadi
sebelum aku mati.
HAdira Kifly
Bandar Baru Bangi
21032012 21:54 waktu Malaysia.